A. Jenis-jenis
Pendekatan
Langkah
memilih pendekatan ini sebenarnya bisa lebih tepat ditempatkan setelah peneliti
menentukan dengan tegas variable penelitian. Dalam hal ini antara penentuan
variable penelitian dan pemilihan pendekatan sebenarnya dilakukan maju-mundur,
bolak-balik. Variable penelitian memang sangat menentukan bentuk atau
peranannya dalam menentukan perincian variable secara teliti.
Memilih pendekatan yang
cocok merupakan salah satu unsur yang penting dalam melakukan suatu penelitian.
Untuk menentukan pendekatan penelitian, maka kita terlebih dahulu harus
mengetahui beberapa jenis pendekatan, kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Pendekatan suatu penelitian ditentukan berdasarkan jenis
penelitian apa yang kita lakukan. Jadi jenis-jenis pendekatan juga dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis penelitian yang kita lakukan, adapun jenis-jenis pendekatan
adalah sebagai berikut :
1. Jenis Pendekatan menurut
Teknik Samplingnya
Jenis pendekatan ini
menggunakan objek yang diteliti dalam menggambil pendekatan suatu penelitian. Yang
termasuk kedalam jenis pendekatan ini adalah :
a.
Pendekatan Populasi
Dalam
pendekatan populasi, peneliti menggunakan populasi atau seluruh komponen dari
subjek penelitian sebagai sumber data dalam penelitian tersebut. Jadi yang
menjadi target pendekatan penelitian ini adalah populasi.
b. Pendekatan Sampel
Seringkali
terjadi bahwa peneliti tidak dapat melakukan studi terhadap semua anggota yang
menjadi objek penelitian, sehingga mereka hanya mampu mengambil sebagian dari
populasi (sampel), dalam penelitian ini biasanya digunakan pendekatan sampel.
Pendekatan
ini biasanya diterapkan terhadap penelitian yang populasinya cukup besar
sehingga untuk mengumpulkan datanya membutuhkan tenaga, pemikiran, dan dana
yang besar sehingga menyulitkan peneliti dalam mengumpulkan datanya.
c.
Pendekatan Kasus
Penelitian
kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang suatu keadaan tertentu yang ada sekarang dan interaksi
linkungan suatu unit sosial: individu, kelompok lembaga atau masyarakat. Studi
kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu yang dipandang
mengalami suatu kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus anak nakal,
anak yang tidak bisa bergaul dengan orang lain atau anak yang selalu gagal
belajar.
Peneliti
memilih salah satu kasus dan mempelajarinya secara mendalam dan dalam jangka
waktu tertentu. Artinya peneliti mengungkap semua variabel yang menyebabkan
terjadinya kasus tersebut. Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa
individu melakukan hal tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan.
2. Jenis Pendekatan menurut
Timbulnya Variabel
Yang termasuk kedalam
jenis pendekatan menurut timbulnya variabel adalah :
a.
Pendekatan Non-Eksperimen
Pendekatan
Non-eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi).
Misalnya, penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduiran
rasa tanggung jawab.
b. Pendekatan Eksperimen
Pendekatan
Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan terhadap
variabel-variabel yang akan datang, penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau
dimanipulasi secara tertentu.
Jadi
pendekatan ekperimen dapat diartikan sebagai pendekatan yang digunakan dalam
melakukan penelitian eksperimen.
3. Jenis Pendekatan menurut
Pola-pola atau Sifat penelitian Non-eksperimen
Yang termasuk kedalam
jenis pendekatan penelitian menurut pola-pola sifat peneliatian Non-eksperimen
adalah sebagai berikut :
a.
Pendekatan Kasus (case-studies)
Selain
dapat dikumpulkan dari berbagai sumber pustaka yang telah ada, pengumpulan data
suatu penelitian dapat pula dilakukan dengan mengadakan kuliah kerja (field
work). Salah satu bentuk dari kuliah kerja itu adalah case study,
yang dalam sejarah pertumbuhannya mula-mula dipergunakan untuk menggambarkan
dan menunjang suatu pendapat atau dalil. Pendekatan ini digunakan untuk
memecahkan suatu problema melalui pengumpulan data dalam bentuk beberpa case
yang kongkret dan terperinci.
b. Pendekatan Kausal
Komparatif
Pendekatan
Kausal Komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasarkan atas pengamatan
terhadap akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu.
Hal
ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu
kini dalam kondisi yang dikontrol. Misalnya, penelitian sikap santai siswa
dalam kegiatan belajar, mungkin menyebabkan banyaknya lulusan pendidikan
tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
c.
Pendekatan Korelasi
Penelitian
korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu
atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Jadi dalam
menggunakan pendekatan ini, peneliti dituntut mempelajari dua variabel atau
lebih, yakni sejauh mana variabel dalam satu variabel berhubungan dengan
variabel lain. Misalnya, studi mempelajari hubungan antara skor pada tes masuk
perguruan tinggi dengan indeks prestasi.
d. Pendekatan Histori
Pendekatan
historis yaitu usaha untuk mempelajari dan mengenali fakta-fakta dan menyusun
kesimpulan mengenai peristiwa-peristiwa masa lampau. Disini peneliti dituntut
menemukan fakta, menilai dan menafsirkan fakta yang diperoleh secara sistematis
dan objektif untuk memahami masa lampau. Temuan-temuan masa lampau tersebut
dapat dijadikan bahan untuk masa yang sekarang dan meramalkan peristiwa yang
akan datang.
e.
Pendekatan Filosofis
Dari
uraian jenis-jenis pendekatan penelitian menurut pola-pola atau sifat
penelitian Non-eksperimen, maka dapat dikelompokan bahwa jenis pendekatan
penelitian kasus (case-studies), pendekatan penelitian kausal komparatip dan
penelitian korelasi dapat dinamakan juga sebagai penelitian deskriptif.
4. Jenis Pendekatan menurut
Model Pengembangan atau Model Pertumbuhan
Yang termasuk kedalam
jenis pendekatan menurut model pengembangan atau model pertumbuhan adalah :
a.
One-shot Model
Pendekatan
one-shot model adalah model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan
data pada suatu saat. Misalnya, penelitian yang dilakukan untuk meneliti
perkembangan motorik pada anak usia 1 tahun, penelitian dilakukan pada satu
waktu terhadap satu kelompok.
b.
Longitudinal Model
Pendekatan
longitudinal model adalah mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dangan cara
mengikuti perkembangan individu-individu yang sama. Misalnya, meneliti
perkembangan motorik sekelompok anak umur 7 bln, 8, 9, 10, 11, 12 bulan, dst,
dengan demikian, penelitian dilakukan pada beberapa waktu terhadap 1 kelompok.
c.
Cross-sectional model atau pendekatan silang
Pendekatan
cross-sectional model atau pendekatan silang adalah gabungan antara one-shot
model dan longitudinal metodel untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang
dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu
selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek dari berbagai tingkat
umur.
5. Jenis pendekatan menurut
desain atau rancangan penelitiannya
Walaupun
ada beberapa jenis desain atau rancangan penelitian, namun secara garis besar
ada tiga rancangan dasar yaitu:
a.
Rancangan rambang luar
b. Rancangan ulangan
c.
Rancangan factorial
Campbell dan Stanly
membagi jenis-jenis desain ini berdasarkan atas baik buruknya eksperimen, atau
sempurna tidaknya eksperimen. Secara garis besar mereka mengelompokan menjadi:
1. Pre Eksperimental Design
Jenis ini seringkali
dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu sering
disebut juga dengan istilah quasi experiment atau eksperimen pura-pura. Disebut
demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara
eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengukuti peraturan-peraturan tertentu.
Ada tiga jenis design
yang dimaksukkan ke dalam kategori pre experimental design, diantaranya:
a.
One shot case study
Desain ini sangat sederhana sehingga kurang bernilai ilmiah,
peneliti hanya mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai
pengaruh.
Kemudian diadakan post test, dari hasil post test diambil
kesimpulan dengan dua cara, yaitu dengan melihat rata-rata hasil dan
membandingkan dengan standar yang diinginkan dan dibandingkan dengan rata-rata
test sebelum treatment.
b. Pre test and post test
group
Didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu
sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen, observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen disebut pre test dan observasi yang dilakukan setelah eksperimen
disebut post test.
c.
Static group comparison
Pada design ini sudah ada kelompok lain sebagai standar eksternal.
2. True Experimental Design
Yaitu jenis-jenis
eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan, yang
dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang
tidak dikenal eksperimen dan ikut mendpatkan pengamatan.
B. Penelitian Tindakan
Dari penjelasan tentang berbagai midel
eksperimen tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penelitian eksperimen
sifatnya ketat dalam arti bahwa desainnya harus mantap dan tidak dapat berubah selama penelitian berlangsung.
Sekitar kira-kira sepuluh tahun yang lalu muncul sebuah pendekatan penelitian
yang langsung menjadi terkenal. Pendekatan tersebut dikenal dengan nama
Penelitian Tindakan Kelas, penelitian ini muncul karena adanya kesadaran pelaku
kegiatan yang merasa tidak puas dengan hasil kerjanya. Dengan didasari atas
kesadaran sendiri pelaku ang bersangkutan mencoba menyempurnakan pekerjaannya
denga cara melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang prosesnya diamati
dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang dirasakan memberukan
hasil yang lebih baik dari semuanya.
Mengingat bahwa
permasalahan pendidikan itu tidak hanya terjadi dikelas saja, tetapi juga
diluar kelas tetapi masih di dalam lingkup sekolah maka guru dapat melakukan
perbaikan terhadap proses kerjanya. Oleh karena itu istilah Penelitian Tindakan
Kelas dapat dimaknai sempit istilah yang lebih luasnya adalah Penelitian
Tindakan, dengan istilah tersebut maka bukan hanya guru saja yang dapat
melakukan penelitian dengan pendekatan ini tetapi juga kepala sekolah dan pengawas
bahkan diperguruan tinggi dapat dilakukan penelitian tindakan .
Menurut
pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang
terjadi dimasyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat
dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama
dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara
peneliti dengan anggoa kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu
strategi pemevahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses
pengenbangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah.
Penelitian
tindakan kelas terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengeriannya sebagai
berikut:
1. Penelitian adalah
kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertrntu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu
hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan adalah sesuatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam
penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang
guru. Batasan yang ditulis melumpuhkan pengertian yang salah dan difahami
secara luas oleh umum dengan ruangan tempat guru mengajar, kelas bukan wujud
ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
C. Perinsip Tindakan
Penelitian
Sudah dijelaskan bahwa penelitian tindakan dilakukan oleh
peneliti atas dasar kesadaran untuk meningkatkan kinerja. Oleh karena itu
penelitian ini dilakukan atas dasar kerelaan. Cirri terpenting dari penelitian
tindakan adalah bahwa penelitian tersebut merupakan suatu upaya untuk
memecahkan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Dari cirri tersebut
maka penelitian tindakan dapat dilakukan dengan tujuan setting dan lokasinya
yang sekaligus tertuang dalam namanya, antaran lain:
1. Penilaian tindakan
partisipatori yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menekankan
keterlibatkan masyarakat agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan
tersebut serta berniat ikut aktif memecahkan masalah berbasis masyarakat.
2. Penelitian tidndakan
kritis yaitu penelitian yang dilakukan dengan menekan adanya niat yang tinggi
untuk bertindak memecah masalah dan menyempurnakan situasi.
3. Penelitian tindakan
kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau disekolah tempat
ia mengajar praksi pembelajaran.
4. Penelitian tindakan
institusi yaitu dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebaai sebuah organisasi
pendidikan untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas lembaga.
D.
Model Penelitian Tindakan
Dikatakat sebagai
kelanjutan penelitian deskriptis karena penelitian tidakan dimulai daru mencari
informasi tentang keadaan sesuatu dalam rangka mencari kelemahan dengan
mendeskripsikan hal-hal yang terkait dengan kelemahan tersebut. Selama
penelitian tindakan berlangsung penelitian mengamai terjadinya tindakan
kemudian mendeskripsikan dalam bentuk informasi.
Selain itu
dikatakan juga sebagai kelanjutan penelitian iskspemimen karena tujuan dari
penelitian tindakan adalah mengetahui dampak dari sesuatu perlakuan yaitu
mencobakan sesuatu lalu dicermati akibat dari perlakuan tersebut. Meruakan
kelanjutan karena sesudah diketahui dampak perlakuan, penelitian melanjutkan
dengan berpikir tentang perlakuan yang lebih baik, perlakuan tersebut dicermati
lagi untuk diketahui dampaknya kemudian peneliti berpkir tentang perlakuan yang
lebih baik.
Secara
utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti
digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tahap
1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan
Pada tahap ini menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, ole siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Dalam tahap menyusun rancangan peneliti menentukan titik-titik atau focus
peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu penelitian merekam fakta
yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika yang digunakan dalam penelitian
ini bentuk terpisah yaitu peneliti dan pelaksana guru adalah orang yang bebeda
dalam tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara keduanya. Oleh
karena pelaksana guru adalah pihak yang paling berkepentingan untuk
meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan
selera guru, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar.
2. Tahap
2: Pelaksana tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam
kancah, yaitu mengenakan tindakan dikelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa
dalam tahap ke dua ini pelaksana guru harus ingat dan taat pada apa ang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Tentu saja membuat
modifikasi tetap diperbilehkan, selama tidak mengubah prinsip.
3. Tahap
3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat, sebelutnya kurang
tepat kalau prngamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya
pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama, sebutan tahap ke dua diberukan untuk
memberukan peluang kepada guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat,
ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan karena hainya menyatu dengan
kegiatan tentunya tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi.
Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk
melakukan pengamatai balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan
berlangsung, sambil melakukan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi
sedikit apa yang terjadi.
4. Tahap
4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah terjadi, istilah refleksi seberulnya lebih tepat dikenakan ketika guu
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan kemudian berhadapan dengan peneliti
dan subjek peneliti untuk bersama-sam –mendiskusikan implementasi rancangan
tindakan.
Keempat tahap dalam penelitian
tindakan tersebut merupakan satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun
dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi yang tidak lain adalah
evaluasi.
E.
Sasaran Objek penelitian Tindakan
Sesuai dengan prinsip bahwa ada
tindakan yang dirancang sebelunya maka objek penelitian tindakan kelas harup
merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai akticitas bukan objek yang
sedang diam dan tanpa gerak.
1. Unsur
siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkuran sedang asyik
mengikuti proses pembelajaran.
2. Unsur
guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di kelas, sedang
membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata dan ketika guru sedang
melakukan kunjungan kerumah siswa.
3. Unsur
materi pembelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai
bahan yang ditugaskan kepada siswa.
4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan, dapat
dicermati ketika guru sedang mengajar, dengan tujuan meningkatkan mutu hasil
belajar yang bisa diamati guru, siswa atau keduanya.
5. Unsur
hasil pembelajaran, karena hasil belajar merupakan prosuk yang harus
ditingkarkan, pasti terkait dengan tindakan unsure lain, yaitu proses
pembelajaran, peralatan atau sarana pendidikan,guru atau sisiwa sendiri.
6. Unsur
lingkungan, baik lingkungan siswa dikelas sekolah, maupun yang melingkungi
siswa dirmah
7. Unsur
pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur
dan direkayasa dalam bentuk tindakan.
F.
Penentuan Pendekatan
Pedekatan penelitian banyak
dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya variabel tetapi sebaliknya jenis variabel
juga dipengaruhi oleh jenis pendekatan, selain pendekatan penelitian ini
dipengaruhi oleh banyak dan jenis bariabel tetapi masih ada faktor-faktor yang
mempengaruhi jenis pendekatan ini, antara lain:
1. Tujuan
pendekatan
2. Waktu
dan dana yang tersedia
3. Tersedianya
subjek penelitian
4. Minat
atau selera penelitian
Walaupun masalah penelitiannya sama,
tetapi kadang-kadang peneliti dapat memilih satu diantara dua atau lebih jenis
pendekatan penelitian yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
G.
Survei Sebagai Salah Satu Pendekatan
Survey bukanlah hanya bemaksud
mengetahui status gejala tetapi juga bemaksud menentukan kesamaan status dengan
cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan,
disamping itu juga untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.
Menurut Van Dalen bahwa studi survei
merupakan bagian dari studi deskriptif yang meliputi :
1. School
survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan,
maslahnya berhubungan denga sitasi belajar, proses belajar mengajar, cirri-ciri
persinalia pendidikan, keadaan murid, dan hal-hal yang menunjang proses belajar
mengajar.
2. Job
analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum
dan tanggung jawab para karyawan, aktivitas khusus yang
dibutuhkan,keterlibatan, serta fungsi anggota organisasai, konsisi kerjanya dan
fasilitas.
3. Analisis
dokumen istilah lain adalah analisis isi,analisis akticias atau analisis
informasi. Digunakan untuk menganalisi buku dengan menghitung istilah, konsep,
diagram, table dan gambar.
4. Public
opinion surveys, survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang
suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang
jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas dan sebagainya.
5. Community
survey, bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan
mendalam.
H.
Penelitian Penelusuran
Kegiatan yang ada didalam penelitan
ini adalah mengikuti jejak orang yang sudah pergi atau sesuatu yang sudah lewat
waktu. Penelitian penelusuran dilakukan untuk mengikuti jejak lulusan sebuah
sekolah atau kegiatan lain yang berupa proses.
Terimakasih untuk artikelnya. Berguna banget. Terus posting ya mas :)
BalasHapusMaaf sebelumnya. Apakah boleh tau ini referensi nya dari mana ?
BalasHapusTerima kasih